Kamis, 03 Mei 2012

pesona pagi

ku terbangun dari rantai tidur yang membelenggu
mencoba keluar dari kulit telur kemalasan
ku cuci mataku dengan jari
kupaksakan setengah kesadaranku bangun

saat ku buka jendela, sang embun menari di atas hidungku
bersua dengan semerbak harumnya daun daun yang basah
yang mengingatkan pada kebesaranNYA

guratan cahaya merah masih di ufuk timur
masih malu menampakkan wajahnya
sementara suara suara manusia mulai memenuhi ruang udara

Raga ini masih belum mampu beranjak
beranjak dari kemalasan yang tertinggal
pesona pagi sedikit membuat mataku segar
dan membuat hatiku bersih

siang itu panas karena matahari
malam dingin karena kehampaannya
dan pagi itu sejuk karena keduanya
pesona pagi yang selalu ku kagumi.

Angga Bachtiar
renungan di saat pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar